Jumat, 04 Mei 2012

JADI REMAJA MUSLIM BERPRESTASI? MAU DONG….

Ujian Nasional (UN) telah berakhir. Semua terasa sangat lepas karena selama ini mereka telah belajar setengah mati maupun setengah hidup. Pelajar lain yang tidak mengikuti UN juga tengah berjuang agar mereka bisa naik kelas. Di sisi lain, juga ada remaja yang berusaha meraih prestasi non-akademik dengan mengikuti lomba-lomba mulai tingkat sekolah hingga internasional. Banyak alasan kenapa akhirnya para pelajar berusaha setengah mati maupun hidup untuk meraih nilai UN terbaik atau ingin naik kelas atau meraih prestasi non akademis lainnya. Mulai dari ingin meraih sekolah terbaik di jenjang berikutnya, ingin membahagiakan orangtua, ingin lebih baik dari teman-temannya bahkan ingin meraih pujian dari orang-orang disekelilingnya. Berbagai alasan yang ada, tidak jarang akhirnya membuat pelajar rela melakukan hal-hal curang. Sebagai contoh, isu kebocoran kunci jawaban UN kian santer seiring berakhirnya pelaksanaan UN. Menjadi muslim berprestasi adalah hal yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Bukankah Allah SWT berfirman “... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadilah :11)”. Ayat ini seharusnya bisa menjadi motivasi bagi para pelajar untuk dapat meraih tempat terbaik di sisi Allah SWT. Prestasi karena Allah SWT Prestasi bukanlah sekedar mendapatkan penghargaan dan pujian, Prestasi bukan hanya pada nilai mata pelajaran yang tinggi/kelulusan, kekayaan, tampilan fisik, ataupun memenangkan berbagai kejuaraan. Prestasi yang hakiki adalah meraih prestasi di dalam seluruh aspek kehidupan dengan standar Islam yaitu di ridhoi Allah SWT dan orangtua. Meraih kesuksesan, kemenangan, keberhasilan karena sesuai dengan aturan Allah SWT (bukan melakukan kemaksiatan) dan dilaksanakan dengan ikhlas (bukan untuk mendapatkan imbalan manusia). Dari penjelasan diatas, kita bisa mulai menilai diri apakah selama ini nilai yang kita raih dengan cara kejujurankah? Apakah kebanggaan atau pengakuan dari manusia saja yang ingin kita dapatkan? Atau mungkin meraih prestasi pada lomba-lomba yang tidak diperkenankan dalam Islam? Karena tentu saja Allah SWT tidak akan Ridho dan dengan apa yang telah kita dapatkan dan hanya akan berujung pada kesia-siaan. Karakter remaja prestatif Well, jadi bagaimana seharusnya karakter remaja prestatif itu? Pertama, tentu saja berkepribadian Islam yaitu remaja yang menjadikan aqidah Islam sebagai dasar untuk berpikir dan bertingkahlaku. Jadi, sebagai contoh, remaja muslim prestatif bisa mengetahui, bahwa dengan mengikuti kontes kecantikan yang menampilkan aurat mereka dan berlenggak lenggok pada pria yang bukan mahromnya adalah hal yang tidak diridhoi oleh Allah SWT. Kedua, remaja muslim prestatif adalah seorang yang cerdas. Sebuah hadits mengatakan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang dengan baik menyiapkan akhiratnya. Nah, untuk menyiapkan dengan baik akhirat kita berarti kita harus punya bekal yang cukup. Kita diminta Allah SWT untuk memaksimalkan potensi akal yang ada pada diri kita. “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam banyak dari jin dan manusia. Mereka mempunyai akal tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)..”(TQS Al-A’raaf : 179). Pastinya remaja muslim ingin dong masuk ke surga Allah SWT yang tiada tara bandingannya. Oleh karena itu, kita gunakan akal kita untuk hal yang benar, dengan memahami hakikat hidup kita serta menjalankan aktiitas didunia ini dengan standar yang sangat mudah yaitu Ridho atau tidaknya Allah SWT pada keputusan yang kita ambil dari proses berpikir kita itu. Remaja cerdas bukanlah mereka yang males “mikir” atau mereka yang berkata “ah berat mikirin begituan”. Remaja cerdas itu senantiasa melakukan aktifitas berpikir yang direalisasikan dalam perbuatan untuk mencapai tujuan dan target dengan cepat cermat dan tepat. Ternyata kita bisa loh mengasah kecerdasan kita. Kita belajar peka terhadap kejadian lingkungan, mencari tahu apa yang menyebabkan kondisi yang terjadi, berani memberikan penilaian dan mengambil sikap berdasarkan standar Islam tentunya. Agar kita tahu bagaimana Islam memberikan penilaian, ya tentu saja mau tidak mau kita harus mencari tahu sebanyak-banyaknya. Sampai kapan dan seberapa banyak? Ya sampai kita menuju liang lahat tentunya.... Ketiga, mereka adalah remaja yang berani membela yang benar; menyampaikan kebenaran sekalipun pahit, berani mengambil keputusan dan berani mengakui kesalahan untuk diperbaiki. Selain itu mereka siap menanggung resiko, dikoreksi dan menjalankan amanah secara serius dan sungguh-sungguh juga yang tidak kalah penting mereka siap dipimpin oleh siapapun dan siap memimpin bila diminta kapanpun. Mereka yang prestatif ketika Remaja ‘Aisyah r.a. Beliau cantik lahirnya, sopan tutur katanya, dan lembut perilakunya, cerdas, menguasai berbagai bidang ilmu seperti fikih, hadis, tafsir, ilmu syariat, sastra, syair, kisah-kisah, ilmu genetika, dan kedokteran. Beliau cekatan mendukung perjuangan Rasulullah SAW bahkan juga ikut memperjuangkan Islam bersama Rasul. Contoh lain dalam sebuah kisah, “Suatu malam, al-Faruq radhiallahu ‘anhu memeriksa kondisi rakyat. Tiba-tiba, ia mendengar suara seorang wanita berkata kepada putrinya, “Campurlah susu itu dengan air.” Gadis itu menjawabnya, “Wahai ibuku! Tidakkah engkau mengetahui apa yang ditekankan Amirul Mukminin?” Wanita itu berkata, “Apa yang ditekankan olehnya, wahai putriku?” Dia berkata, “Dia memerintahkan penyerunya untuk berseru, ‘Jangan (mencampur) susu dengan air’.” Wanita itu berkata, “Campurlah susu itu dengan air, lalu campurlah ia dengan air, sesungguhnya kamu berada di sebuah tempat yang kamu tidak akan dilihat oleh Umar, dan tidak pula penyeru Umar.” Dengan tangkas gadis itu menyanggah, “Wahai ibuku! Jika Umar tidak tahu, maka sungguh, Rabb Umar mengetahui. Demi Allah! Aku tidak akan menaatiNya di depan umum lalu mendurhakaiNya di kala sendiri.” Umar yang mendengar kemudian menangis. Betapa mulianya hati anak gadis itu. Remaja Muslim Berprestasi Butuh Dukungan Remaja Muslim yang berprestasi tidak lahir begitu saja, membutuhkan dukungan dari banyak pihak, diantaranya 1. Dukungan Keluarga yang Sakinah Remaja muslim berada dalam asuhan keluarga yang menjadikan Islam sebagai penentu benar-salah dan baik-buruk seluruh aspek kehidpan. Memiliki ibu yang menjalankan fungsi utamanya sebagai Ibu dan Pengatur rumah tangga yang mendidik dan merawatnya dengan cinta – lemah lembut – komunikasi efektif. Memiliki ayah yang menjalankan kepemimpinan dalam rumahtangga secara ma’ruf, bertanggung jawab dan adil . Remaja muslim bersama orangtua nya akan bersama-sama terlibat aktiv melakukan amar ma’ruf nahi munkar kepada individu – masyarakat dan negara (aktivitas dakwah dan politik) 2. Sekolah yang berkualitas dari system pendidikan yang murah dan berkualitas Sekolah melaksanakan kurikulum yang membentuk karakter output: kepribadian Islam, memiliki tsaqofah Islam dan sains- ilmu untuk menjalani kehidupan dan mempersiapkan diri sebagai pemimpin peradaban. Sekolah memiliki guru yang profesional saat mengajar dan menjadi teladan bagi seluruh anak didik. Sekolah memiliki segala saran-prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar-mengajar baik di dalam kelas maupun luar kelas • Sistem yang Cemerlang yaitu Khilafah Islamiyah Sistem yang mampu memberi jaminan bagi remaja untuk bisa berprestasi dalam berbagai hal hanyalah Sistem Khilafah Islam, yaitu system yang berasal dari Allah SWT yang dibawa oleh Rasulullah SAW dan di laksanakan oleh para sahabat dan kaum muslimin selama 14 abad. Khilafah Islam memposisikan setiap remaja sebagai warganegara berhak mendapatkan pemenuhan layanan publik seperti: pendidikan, kesehatan dan jaminan keamanan. Negara/Khilafah Islam sebagai penanggung jawab utama dalam pemenuhahan kebutuhan layanan public. Negara memberikan pelayanan publik secara murah dan berkualitas. Negara memberikan jaminan pemeliharaan aqidah dan penjagaan moral. Negara mengharuskan setiap warganegaranya menempuh pendidikan dasar sampai menengah secara cuma-cuma dan berkualitas. Bagi yang memiliki kemampuan, berhak untuk melanjutkan kuliah dengan berbagai jurusan (Akademi dan PT) secara cuma-cuma dan berkualitas. Berhak mendapatkan layanan kesehatan (termasuk seluruh anggota keluarganya) secara cuma-cuma dan berkualitas. Adanya jaminan mendapatkan pekerjaan bagi setiap laki-laki dewasa (ayah atau wali)yang memadai untuk memenuhi kebutuhan nafkah anggota keluarganya. Mendapatkan jaminan keamanan (dari tindakan kriminal, gangguan orang usil, dll) secara cuma-cuma. Memiliki kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas politik: melakukan amar ma’ruf bagi penguasa dan memilih penguasa. Berkarya dalam berbagai bidang dengan disediakannnya berbagai fasilitas dan sarana yang dibutuhkan (saintis – ilmuwan, faqihfiddin, profesionalitas, dll Pentup Saat ini, negara kita yang kian terseok-seok semakin menunjukkan kelemahannya melindungi warganya termasuk remaja. Oleh karena itu, tidak ada pilihan bagi para remaja untuk turut serta peduli terhadap kondisi masyarakat dengan ikut serta memperjuangkan Islam yang akan segera tegak dalam waktu dekat. Janji Allah SWT sangatlah nyata. Islam akan bangkit kembali dengan atau tanpa kontribusi kita. Apakah kita mau menyia-nyiakan kesempatan ladang pahala itu? Mari menjadi remaja yang SMART with Islam, bukan yang lain. Allahu a’lam. @smartwithISLAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar